KBR, Jakarta – Pencalonan wakil presiden Aburizal Bakrie (ARB) dinilai tidak akan meningkatkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan Prabowo Subianto pada Pilpres Juli mendatang.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alimun Hanif mengatakan, hal tersebut disebabkan karena Ketua Umum Partai Golkar tersebut tidak memiliki elektabilitas yang tinggi.
Partai Golkar dinilai lebih baik mencalonkan sendiri calon wakil presidennya ketimbang menjadikan Aburizal Bakrie sebagai Cawapres Prabowo Subianto.
“Dari tahun lalu sejak diumumkan pencalonan ARB itu elektabilitasnya sangat kecil sekali. Terus menurun. Kalaupun nanti ARB dijadikan Wapres, dugaan saya, pertama tidak akan mampu membantu mendongkrak elektabilitas Prabowo dalam konteks itu. Nah, jauh lebih produktif kalau seandainya Golkar mengajukan Wapres yang lain. Kan memang saat ini Golkar kan dianggap sebagai partai penuh calon Wapres," katanya kepada KBR, Selasa, (6/5).
Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar, ARB menyatakan kesediaannya untuk menjadi Cawapres mendampingi Prabowo. Pernyataan itu diungkapkan usai kedua partai tersebut sepakat untuk berkoalisi.
Menurut ARB tidak masalah dirinya jadi yang kedua. Karena keduanya sama-sama berpikir mana yang lebih baik untuk negara.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut Prabowo juga menegaskan bahwa dirinya berjanji akan bisa melanjutkan pertemuan yang lebih intensif dengan partai Golkar.
Editor: Luviana
