Bagikan:

Pemerintah Diminta Atasi Kelangkaan Pupuk

KBR, Jakarta - Sistem rayonisasi distribusi pupuk bersubsidi dinilai menyebabkan kelangkaan pupuk pada musim tanam tahun ini.

NASIONAL

Minggu, 04 Mei 2014 13:04 WIB

Author

Yudi Rahman

Pemerintah Diminta Atasi Kelangkaan Pupuk

pupuk, rayonisasi, kelangkaan

KBR, Jakarta - Sistem rayonisasi distribusi pupuk bersubsidi dinilai menyebabkan kelangkaan pupuk pada musim tanam tahun ini. Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori meminta pemerintah segera memperbaiki sistem distribusi rayonisasi tersebut. Menurutnya, sistem itu membuat ketimpangan antara daerah satu dengan daerah lain yang berbeda wilayah. Ketimpangan itu membuat distribusi pupuk bersubsidi tidak merata. (Baca: Petani: Pupuk Langka karena Alokasi Dikurangi)

"Nah untuk pewilayahan ada plus minusnya, yang tadi saya contohkan terjadinya bencana awal tahun ini yang petani gagal panen dia harus tanam ulang kebutuhan pupuk subsidinya yang mestinya untuk bulan musim tanam Mei dan Juni tetapi itu maju ke bulan Maret sehingga perlu realokasi, realokasi ini tidak mudah karena rayonisasi per wilayah itu. Misalnya di Jawa Barat tidak terjadi bencana, bencananya terjadi di Jawa Timur dan Jawa Tengah, ketika kebutuhan petani pupuk bersubsidi karena bencana tadi, tidak mudah mengalokasikan pupuk bersubdisi di Jawa Barat ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, " ujar Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori saat dihubungi KBR (4/5).

Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori. Sebelumnya, beberapa daerah mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi. Daerah itu antara lain Kudus, Jawa tengah. Kelangkaan tersebut diprediksi bakal mengancam target pencapaian tanaman pangan yang disusun pemerintah. Kelangkaan pupuk diduga  karena  permainan dalam tata niaga pupuk. Selain itu, karena terjadinya bencana alam di sentra-sentra pertanian. (Baca: Pupuk Langka, Produksi Beras Nasional Terancam)

Editor: Nanda Hidayat


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending