Bagikan:

Pembangunan Tertunda, Pemerintah Jakarta Harus Tinggalkan PT. Jakarta Monorail

KBR, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta diminta mengkaji kembali rencana pembangunan moda tranportasi massal Monorail. Terutama soal kemampuan PT. Jakarta Monorail dalam menyelesaikan tender tersebut.

NASIONAL

Selasa, 27 Mei 2014 11:02 WIB

Author

Ade Irmansyah

Pembangunan Tertunda, Pemerintah Jakarta Harus Tinggalkan PT. Jakarta Monorail

monorail, jakarta, ahok

KBR, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta diminta mengkaji kembali rencana pembangunan moda tranportasi massal Monorail. Terutama soal kemampuan PT. Jakarta Monorail dalam menyelesaikan tender tersebut.

Dewan Transportasi Kota Jakarta, Ellen SW Tangkudung mengatakan bahawa Pemerintah DKI Jakarta jangan tersandera dengan adanya anggapan bahwa hanya PT. Jakarta Monorail saja yang bisa membuat proyek tersebut.

Ellen menyatakan bahwa pemerintah harus berani memastikan apakah PT Jakarta Monorail mampu menyelesaikan masalah ini. Jika tidak, maka pemerintah Jakarta bisa memilih perusahaan lain yang jauh lebih baik ketimbang PT. Jakarta Monorail.

“Yang paling penting adaalah harus ada angkutan massal yang mumpuni untuk Jakarta sesuai kebutuhan kita. Kemudian harus dilihat benar-benar kemampuan dari PT. Jakarta Monorail ini termasuk kemampuan finansial, kalau tidak mampu kenapa harus ke PT Jakarta Monorail, kenapa tidak pindah ke perusahaan lain yang lebih bertanggung jawab,” ujarnya pada KBR, Selasa (27/5).

Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama sempat mengusulkan ke Gubernur DKI Jakarta untuk memutus kerjasama dengan PT Jakarta Monorail karena pembangunan yang selalu tertunda. Ia juga mencium ketidakberesan pembangunan Monoral ini. Namun belum ada keputusan untuk itu. Hingga April ini PT Jakarta Monorail belum juga menyerahkan perhitungan rencana bisnis dan penambahan bangunan properti di stasiun monorail.


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending