KBR, Jakarta - Pemerintah masih menunggu daftar positif Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) untuk mengeluarkan larangan masyarakat ibadah umrah dan haji. Sejauh ini Kementerian Kesehatan belum menemukan masyarakat positif MERS, meskipun di sejumlah wilayah sudah ada 60 lebih orang yang diduga terserang virus tersebut.
Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Slamet mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga belum mengeluarkan peringatan pada Indonesia terkait MERS.
"Kalau data terakhir total dunia 596. Kalau di dalam negeri suspect, karena dari timur tengah, tetapi belum tentu itu. Karena dari hasil lab tidak ada satu pun yang positif MERS. Kalau menghentikan (umroh haji-red) tidak ya, karena dari negara dan WHO juga beluma ada larangan," kata Slamet kepada KBR, Senin (12/5)
Slamet mengklaim saat ini gencar mensosialisasikan jemaah umroh untuk melaporkan kalau mengalami gejala MERS. Pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat yang punya penyakit kronis untuk menunda umrah haji.
Editor: Antonius Eko