KBR68H, Jakarta - Organisasi penggiat Hak Asasi Manusia Kontras menilai bahwa dukungan Konfederesi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terhadap pencapresan Prabowo Subianto tidaklah tepat.
Koordinator Kontras Haris Azhar mengatakan, Prabowo Subianto memiliki rekam jejak buruk dalam pelanggaran HAM. Akibatnya, ia meragukan komitmen pemenuhan HAM Capres dari Partai Gerindra tersebut.
"Kebebasan berserikat, berorganisasi, menyatakan pendapat, itu semua adalah jenis hak asasi manusia dan itu semua terkait dengan buruh. Setiap orang juga berhak mendapatkan rasa aman ketika dihilangkan, itu juga Hak Asasi Manusia. Jadi, semuanya adalah terkait dengan HAM. Itu semua saling terkait. Anda menuntut pemenuhan hak asasi dari orang yang memiliki catatan negatif tentang hak asasi manusia. Itu kan artinya kontradiktif," kata Haris Azhar ketika dihubungi KBR68H, Kamis (5/1).
Haris Azhar berharap, gerakan buruh tetap independen dalam pemilu presiden ini. Sebab, siapapun presiden terpilih wajib menjalankan undang-undang untuk melindungi pekerja.
Sebelumnya, KSPI menyatakan dukungan pada Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo Subianto mendapat penolakan dari berbagai pihak untuk menjadi presiden. Alasannya, ia terlibat sebagai otak penculikan terhadap sejumlah aktivis pada 1998. Di antaranya adalah penyair yang memperjuangkan buruh, Wiji Tukul.
Editor: Luviana
Kontras: Dukungan KSPI Untuk Prabowo Ironis
KBR68H, Jakarta - Organisasi penggiat Hak Asasi Manusia Kontras menilai bahwa dukungan Konfederesi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terhadap pencapresan Prabowo Subianto tidaklah tepat.

NASIONAL
Kamis, 01 Mei 2014 17:33 WIB


kspi, kontras, prabowo
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai