Bagikan:

Komnas Perempuan Napak Reformasi Tragedi Mei

KBR, Jakarta

NASIONAL

Kamis, 08 Mei 2014 09:32 WIB

Author

Luviana

Komnas Perempuan Napak Reformasi Tragedi Mei

komnas, napak, reformasi

KBR, Jakarta – Komnas Perempuan akan melakukan Napak Reformasi bagi para korban kekerasan Hak Asasi Manusia (HAM) Mei 1998, Minggu (18/4).

Napak Reformasi merupakan sebuah kegiatan untuk mengunjungi sejumlah tempat bersejarah yang menjadi saksi tragedi Mei.  Dengan mengunjungi tempat bersejarah, masyarakat diajak untuk mengingat kembali proses reformasi yang harus mengorbankan banyak perempuan.

Beberapa tempat yang akan dikunjungi antaralain: Makam Pondok Rangon, Klender, Trisakti dan Semanggi.

Napak Reformasi ini menjadi langkah Komnas Perempuan dalam peristiwa Tragedi Mei 1998 dimana banyak perempuan yang menjadi korban perkosaan. Wakil Ketua Komnas Perempuan, Masruchah menyatakan bahwa banyak perempuan yang menjadi korban lalu memutuskan untuk tidak lagi tinggal di Indonesia karena mengalami trauma panjang. Kegiatan ini tak lain untuk menghormati para perempuan korban tragedi Mei.

“Napak Reformasi mengajak semua orang untuk mengingat para korban, untuk melihat kembali sejarah yang tidak boleh kita lupakan, maka kita mengajak masyarakat untuk datang ke tempat-tempat bersejarah yang menjadi saksi kejadian,” ujar Wakil Ketua Komnas Perempuan Masruchah.

Dalam Napak Reformasi tersebut Komnas Perempuan juga mengajak para korban Mei untuk hadir, yaitu para korban Semanggi, Trisakti maupun para perempuan korban yang tidak teridentifikasi namanya dan menjadi korban kekerasan tragedi Mei 1998.

Selain masyarakat, Komnas juga akan mengajak para guru dan siswa untuk melihat tempat-tempat ini. Hal ini dilakukan agar guru menghadirkan tragedi Mei dalam kurikulum dan proses integrasi mata pelajaran di sekolah.

“Penting bagi kami untuk mengajak para guru agar guru dan siswa tahu tentang sejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Tak banyak buku pelajaran yang menulis tentang tragedi Mei, maka kehadiran Guru dan siswa akan sangat penting dalam Napak Reformasi ini.”


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending