KBR, Jakarta - Koalisi Melawan Lupa menilai, Kivlan Zein tidak menghormati Komnas HAM karena hari ini mangkir dari panggilan untuk diperiksa. Seharusnya Kivlan Zein akan dimintai keterangan soal kasus penculikan 1998. Sementara Kivlan hanya mengirimkan dua kuasa hukumnya.
Anggota Koalisi Melawan Lupa Poengky Indarti mengatakan, kehadiran kuasa hukum Kivlan tidak akan membantu upaya membongkar kasus penculikan paksa aktivis tahun 1998. Poengky menantang Kivlan datang ke Komnas HAM pada panggilan kedua nanti.
"Jadi Kivlan jangan main-main deh. Kalau seperti ini dia sudah main-main. (Kivlan) mempermainkan hukum, keadilan, dan perasaan korban. Ini makin mengentalkan dugaan kami (bahwa dia terlibat, red)," kata Poengky Indarti kepada KBR, Rabu (14/5) sore.
Dua pekan lalu, Bekas Kepala Staf Kostrad Kivlan Zein mengaku tahu lokasi penembakan dan kuburan korban penculikan aktivis 1998. Tiga belas aktivis yang hilang itu antara lain Wiji Thukul, Petrus Bima Anugrah dan Herman Hendrawan.
Sejumlah LSM HAM sudah mendesak Komnas HAM, Kejaksaan Agung dan Dewan Pertimbangan Presiden agar memanggil Kivlan. Pernyataan Kivlan dianggap sebagai titik terang setelah kasus ini berjalan 16 tahun.
Editor: Antonius Eko