KBR, Jakarta - Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), sebuah organisasi yang bergiat untuk perlindungan hewan dan alam meminta masyarakat agar tidak menjadikan ular sebagai ancaman. Sebab dengan menjadikan ular sebagai objek ancaman maka keberadaan predator ini bisa punah.
Direktur Yayasan KEHATI, Indra Gunawan mengungkapkan keberadaan ular sebagai predator tertinggi sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem. Hal tersebut diungkapkan saat peluncuran buku berjudul “107+ Ular Indonesia” karya Riza Marlon akhir pekan lalu.
Dari rilis yang diterima KBR di alam liar, ular justru akan takut dengan manusia, mereka akan menyerang karena naluri bertahannya.
Buku tersebut juga menjelaskan pembunuh nomor satu manusia justru bukan karena gigitan ular melainkan hewan kecil, yaitu nyamuk dengan 700 ribu kasus pertahun. Lalu pada pada urutan kedua, adalah manusia. Spesies ini justru banyak membunuh kaumnya sendiri.
Berdasarkan penelitian tentang ular, hewan yang menjadi simbol medis ini baru akan menyerang manusia yang panik karena keberadaan ular. Sebab hormon manusia dapat meningkat dan memancing ular untuk mematuk.
Editor: Luviana
Kehati: Ular Bukan Ancaman Bagi Manusia
KBR, Jakarta - Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), sebuah organisasi yang bergiat untuk perlindungan hewan dan alam meminta masyarakat agar tidak menjadikan ular sebagai ancaman.

NASIONAL
Senin, 05 Mei 2014 07:43 WIB


ular, ancaman, manusia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai