KBR, Jakarta - Dewan Pimpinan PDI Perjuangan mengakui memilih Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa sebagai Juru Bicara Jokowi untuk merebut suara warga NU dalam pilpres nanti.
Wasekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, ada kesamaan visi dan misi antara partainya dengan NU yang juga merupakan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Dia berharap, Koalisi dengan PKB juga bisa segera terwujud. Pasalnya menurut dia, PKB merupakan wadah politik warga NU.
“Ya tentu saja tidak bisa dipungkiri terkait hal tersebut, namun bagi Ibu Megawati dan Pak Jokowi menempatkan NU bukan sekedar lumbung suara, NU ditempatkan di dalam posisi yang terhormat di dalam sejarah perjuangan bangsa. Kita tahu NU menjadi bagian dari kekuatan perekat, NU menjadi penopang yang luar biasa terhadap NKRI. Kita lihat pada peristiwa 10 November luar biasa peran dari NU, sehingga NU sebagai kekuatan kebangsaan lebih-lebih sebagai transformasi masyarakat Indonesia untuk menimbulkan manusia-manusia yang berkarakter,” ujarnya kepada KBR saat dihubungi, Sabtu (3/5) malam.
Sebelumnya, calon presiden (capres) PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi resmi mengumumkan Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa sebagai juru bicara (jubir) yang mewakilinya.
Jokowi berharap agar bekas Menteri Pemberdayaan Perempuan itu mau membantunya untuk berlaga dalam pemilihan umum presiden (pilpres) bulan Juli mendatang.
Editor: Pebriansyah Ariefana