KBR, Jakarta - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) meminta pemerintah untuk melunasi utang sebesar Rp10 triliun pada pabrik pupuk di Indonesia. Pelunasan ini dilakukan sebelum menaikan harga pupuk.
Wakil Ketua Umum HKTI, Rachmat Pambudi mengatakan hal tersebut untuk mencegah kerugian pabrik yang semakin besar, jika harga naik. Pabrik, kata Rachmat akan semakin tercekik dengan kondisi keuangan tersebut.
"Pada pabrik pupuk ini sudah sangat besar, di atas 10 triliun. Jadi lunasi utang dulu sebelum di naikan. Kami ingin pupuk ada terus, tetapi kami juga ingin pabrik pupuk mendapatkan haknya, saya dengar pemerintah berutang pada pabrik pupuk. (Pabrik mana saja?) semua, karena kan sekarang holding," kata Rachmat di Sarapan Pagi KBR, Rabu (21/5)
Sebelumnya, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia meminta pemerintah menjatuhkan sanksi tegas bagi penyelewengan penjualan pupuk. Ini menyusul rencana pemerintah menaikan harga pupuk subsidi untuk menjamin ketersediaan.
Sanksi tegas dinilai akan menjamin pupuk itu tersedia bagi petani. Pemerintah mengusulkan pada Dewan Perwakilan Rakyat untuk menaikan harga pupuk bersubsidi. Saat ini harga pupuk berkisar 180 hingga 240 ribu perkwintalnya.
Editor: Pebriansyah Ariefana
HKTI Minta Pemerintah Lunasi Utang Pupuk
KBR, Jakarta- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) meminta pemerintah untuk melunasi utang sebesar Rp10 triliun pada pabrik pupuk di Indonesia. Pelunasan ini dilakukan sebelum menaikan harga pupuk.

NASIONAL
Rabu, 21 Mei 2014 09:13 WIB


HKTI, pupuk
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai