Bagikan:

Elga Sarapung: FPI Pelaku Penganiayaan di Yogyakarta

KBR, Jakarta - Tim advokasi korban penyerangan pembubaran ibadah di rumah direktur Galang Press, Julius Felicianus di Yogyakarta medesak kepolisian segera menuntaskan kasus tersebut.

NASIONAL | BERITA

Jumat, 30 Mei 2014 12:53 WIB

Author

Ade Irmansyah

Elga Sarapung: FPI Pelaku Penganiayaan di Yogyakarta

elga, fpi, julius

KBR, Jakarta - Tim advokasi korban penyerangan pembubaran ibadah di rumah direktur Galang Press, Julius Felicianus di Yogyakarta medesak kepolisian segera menuntaskan kasus tersebut.

Pasalnya menurut Salah satu Tim Advokasi dari Jaringan Antar Iman Indonesia, Elga Sarapung tidak ada alasan kepolisian untuk tidak menyelesaikan kasus ini mengingat bukti, pelaku, saksi sudah jelas.
 
Elga Sarapung mengatakan bahwa pihaknya langsung turun ke lapangan untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi agar tidak ada upaya penghilangan barang bukti seperti kebanyakan kasus serupa disana.

"Kita mendampingi dan tetap menuntut polisi supaya kasus ini benar-benar diproses dan jangan dibiarkan lagi karena kita mempunyai bukti dan saksi yang lengkap. Jadi kita berusaha semaksimal mungkin mengumpulkan bukti-bukti supaya nanti tidak ada alasan lagi bagi polisi untuk mengatakan bahwa bukti tidak cukup sehingga tidak diproses lebih lanjut. Apalagi dalam kejadian ini korban juga mengenal pelakunya," ujarnya kepada KBR saat dihubungi, Jumat (30/5).

Elga Sarapung menambahkan, menurut keterangan saksi yang sekaligus menjadi korban, para penyerang menggunakan pakaian serba putih dan ada yang berjubah.

Pihaknya meyakini jika penyerang ini adalah Ormas Front Pembela Islam (FPI), pasalnya salah satu dari mereka adalah teman korban.

Sebelumnya, sekelompok orang yang diduga dari kelompok FPI pada Kamis (29/5) malam menyerang rumah Julius Felicianus, Direktur Penerbitan Galang Press di Komplek STIE YKPN yang tengah menggelar ibadah doa Rosario. Puluhan orang itu membawa pentungan dan batu saat penyerangan terjadi. 4 orang yaitu Julius, Michael Ariawan, Nur Akhmad dan seorang anak perempuan menjadi korban penyerangan.


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending