KBR, Jakarta - Target pemerintah mengimpor Gula Kristal Putih (GKP) sekitar 300 ribu ton pada bulan ini diperkirakan tidak terpenuhi.
Direktur Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan, pemerintah baru mengeluarkan izin impor tersebut ke Bulog pada April lalu. Padahal izin impor gula kristal hanya berlaku hingga pertengahan Mei ini. Ia meminta pemerintah memperpanjang realisasi impor hingga Juli mendatang.
"Kenapa tidak bisa dipenuhi? Ini kan kapal tidak bisa ditahan, misalnya harus mengangkut gula. Ada pendapat bahwa itu sudah lama ada semacam keputusan, tapi eksekusinya baru. Tetapi sebenarnya sudah lama kan bulog sudah bisa bergerak. Bergeraknya itu kan terbatas, kan tidak mungkin sudah pesan kapal, sudah pesan barangnya. Itu belum ada izin kan tidak mungkin. Jadi pendapat-pendapat seperti itu yang mestinya masyarakat harus diberikan pengetahuan yang benar," kata Sutarto saat dihubungi KBR, Rabu, (7/5).
Pemerintah berencana mengimpor Gula Kristal Putih (GKP) sekitar 300 ribu ton lebih. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan impor tersebut digunakan untuk menutupi kekurangan gula nasional pada bulan Mei hingga Juli.
Impor ini juga dilakukan guna mencegah spekulan yang menyalahgunakan harga gula di pasaran. Namun, rencana impor ini ditentang Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil mengatakan, stok gula dalam negeri saat ini masih sekira 800 ribu ton.
Editor: Rony Rahmatha
Bulog Minta Perpanjang Waktu Impor Gula
KBR, Jakarta - Target pemerintah mengimpor Gula Kristal Putih (GKP) sekitar 300 ribu ton pada bulan ini diperkirakan tidak terpenuhi.

NASIONAL
Rabu, 07 Mei 2014 13:35 WIB


gula impor, bulog, gula kristal, sutarto alimoeso, perum bulog
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai