KBR68H, Jakarta – Mengapa harga buku di Indonesia mahal? Dan, siapa yang menjadi ‘biang kerok’ nya? Jawaban soal ini adalah toko buku.
Permasalahan ini hingga kini masih terjadi hingga hari ini (21/5), yang diperingati sebagai Hari Buku Nasional.
Menurut Pemimpin Redaksi Penerbit Indie Book Corner, Irwan Bajang, toko buku besar mengambil keuntungan terlalu tinggi dari penjualan buku. Padahal, produksi buku hanya 20 persen dari harga jual di toko.
"Untuk penerbit sendiri diambil potongan sampai 55 persen dari harga buku. Padahal, sebenarnya kita bisa saja menjual buku dengan harga yang murah. Rata-rata rumus penjualan buku itu terpaksa harus 5 kali biaya produksi," kata Irwan dalam program Sarapan Pagi di KBR, Rabu (21/05).
Padahal, kata dia, keuntungan tak perlu diambil hingga lima kali lipat.
“Buku yang biaya produksinya 10 ribu per eksemplar itu penerbitan menjual Rp 20 ribu saja sudah untung. Itu dengan ukuran buku yang 300-400 halaman ya,” tambah Irwan.
Menurut dia, Indonesia harus banyak belajar dari negara tetangga Malaysia. Di negara itu, kata dia, warga mudah membeli buku. Di sana, pemerintah memberi subsidi sekitarRp 750 ribu untuk membeli buku.
Editor: Anto Sidharta
Buku Mahal, Penerbit: Toko Buku Ambil Untung Terlalu Tinggi
Mengapa harga buku di Indonesia mahal? Dan, siapa yang menjadi

NASIONAL
Rabu, 21 Mei 2014 10:20 WIB


Buku Mahal, Penerbit, Toko Buku, Hari Buku Nasional
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai