Bosan dengan Film POP? Yuk Nonton Film di Proyektor Keliling

KBR, Jakarta - Bagi yang agak bosan menonton film bertema cinta atau Hollywood, tidak salahnya mencoba menonton puluhan film pendek di 'Proyektor Keliling'. 'Proyektor Keliling' yang diselenggarakan EngageMedia akan berkeliling ke 11 pelosok ke seluruh Pulau Jawa.

Pihak penyelenggara Proyektor Keliling, Dhyta Caturani menjelaskan nantinya ada 50 film yang akan diputar di 11 kota selama Mei 2014. Kesebelas Kota itu adalah Bandung, Cirebon, Cianjur, Indramayu, Cilacap, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, dan Jakarta.

Proyektor Keliling ini lahir dari ide untuk menyebarkan penyetahuan isu HAM, korupsi, toleransi, dan buruh migran ke semua masyarakat. Terutama masyarakat yang ada di kawasan pelosok. Puluhan video itu dibuat oleh buruh, masyarakat termajinalkan dan masyarakat umum.

"Ide awalnya, kita bikin pelatihan pembuatan video untuk komunitas yang termajinalkan, dengan harapan komunitas itu bisa membuat video tentang mereka. Di 2012 itu, di komunitas buruh migran di Indramayu dan Cianjur. Lalu film itu kita putarkan di 4 kota. Dan akhirnya terpikirkan untuk diputarkan di seluruh Jawa, terutama kawasan pelosok," jelas Dhyta saat dihubungi KBR, Senin (12/5) malam.

Kota perdana yang disinggahi Proyektor Keliling adalah Bandung, Minggu (11/5) kemarin. Pemutaran dilakukan di lapangan parkir Universitas Parahyangan. Pemutaran film dikombinasikan dengan diskusi.

"Antusiasme luas biasa. Diskusi sampai malam, setengah 12 malam dari sore. Durasi film 1 jam. Yang menarik banyak yang menyampaikan video-video ini sangat penting bagi mereka. Mereka sebelumnya tidak melihat fakta bagaimana buruh migran, lalu korban intoleran. Kemudian korban dari perampasan anak, korban penculikan," jelas Dhyta.

Besok malam, Proyektor Keliling akan singgah di Jati Wangi, Indramayu. Film akan diputar di sebuah rumah di komunitas buruh migran. Dhyta menjelaskan dalam pemutaran film, pihaknya melihat karakteristik persoalan di setiap daerah.

"Ada 50 film yang kami bawa. Tidak diputar di setiap kota. Kita pilih di mana yang akan diputar. Kayak di Jawa Barat ini kita putar tentang buruh dan plurisme. Kalau di kota besar, ada isu anti korupsi," jelasnya.