Bagikan:

Boediono Perintahkan Budi Mulya Bantu Kelengkapan Dokumen Century

Bekas Gubernur Bank Indonesia Boediono pernah meminta Bekas Deputi Bidang Moneter Bank Indonesia Budi Mulya agar membantu melengkapi dokumen-dokumen Bank Century

NASIONAL

Jumat, 09 Mei 2014 16:01 WIB

Boediono Perintahkan Budi Mulya Bantu Kelengkapan Dokumen Century

Century, Boediono, pemeriksaan, KPK, timwas Century

KBR, Jakarta- Bekas Gubernur Bank Indonesia Boediono pernah meminta Bekas Deputi Bidang Moneter Bank Indonesia Budi Mulya agar membantu melengkapi dokumen-dokumen Bank Century sebagai persyaratan untuk mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP).(Baca: Boediono: FPJP Sebagai Opsi Terakhir Selamatkan Bank Century)

Hal itu terungkap saat Jaksa KPK memutar rekaman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16 November 2008. Rekaman diputar dalam pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi hari ini. Rekaman tersebut mengungkat rencana para petinggi Bank Indonesia membuat suatu rancangan untuk melengkapi kekurangan Dokumen Bank Century. Rencana tersebut disetujui Boediono saat menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Saat itu rencananya, Bank Indonesia akan mencairkan FPJP tahap ketiga untuk Bank Century. Sementara, sejak pencairan FPJP tahap pertama dan tahap kedua, dokumen Bank Century belum lengkap.

Menurut pengakuan Boediono dalam persidangan, pemberian FPJP kepada Bank Century harus segera dilakukan agar tidak memberikan dampak krisis bagi perekonomian Indonesia.

Sebelumnya, sejumlah saksi sempat menyebutkan Bank Century telah memperoleh FPJP saat dokumen persyaratannya belum lengkap. Pada 14 November 2008 Bank Indonesia telah mencairkan dana FPJP Bank Century tahap pertama sebesar lebih dari Rp 500 miliar. Sementara, penandatanganan akta perjanjian FPJP antara BI dan Bank Century baru dilakukan sehari setelah pencairan dana FPJP tahap pertama.

Pada pencairan FPJP tahap kedua Bank Century mendapat Rp 187 miliar.

Editor: Sutami

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending