KBR, Jakarta - Pemerintah menyatakan impor bahan baku elpiji mencapai 3,2 juta ton. Ini karena ketersediaan elpiji dalam negeri masih belum mencukupi target konsumsi tahunan.
Untuk itu Juru bicara Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman mengatakan, pihaknya kini terus mensosialisasikan penggunaan sumber energi lain.
"Memang kita elpiji ini salah satu hal yang patut menjadi perhatian impor kita sangat tinggi. kalau kemampuan kilang dalam negeri kita, kilang pertamina itu, plus minus sekitar 700 ribu ton. Ini yang Pertamina," kata Saleh dalam Program sarapan Pagi KBR, Kamis (22/05).
"Kemudian yang diproduksikan oleh K3S perusahaan perusahaan minyak yang bekerja di Indonesia itu sekitar 1,5 juta. Yang kita impor itu sekitar 5,8 sampai 60 persen yang kita impor elpiji, ya," lanjutnya.
Saleh Abdurrahman menambahkan, pihaknya kini tengah mengembangkan jaringan gas kota yang bersumber dari gas alam. Catatan Kementerian ESDM menyebutkan 90 ribu satuan sambungan rumah sudah terpasang melalui Perusahaan Gas Negara (PGN).
Sementara pemerintah mengklaim sudah menyambungkan 50 ribu kelompok rumah tangga pada jaringan gas kota. Cadangan gas bumi Indonesia diperkirakan mampu memenuhi pasokan energi hingga 50 tahun mendatang.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Bahan Baku Elpiji di Indonesia 60 Persen Impor
KBR, Jakarta - Pemerintah menyatakan impor bahan baku elpiji mencapai 3,2 juta ton. Ini karena ketersediaan elpiji dalam negeri masih belum mencukupi target konsumsi tahunan.

NASIONAL
Kamis, 22 Mei 2014 09:05 WIB


elpiji, ESDM, ekonomi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai