KBR, Jakarta - Jumlah orang yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (Golput) pada pemilu 2014 menurun dibanding pemilu lima tahun lalu. Sejak masa reformasi, ini merupakan kali pertama angka golput turun. Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan angka penurunannya sebesar empat persen dibanding pemilu 2009. Semula angka golput 29 persen, kini menjadi 25 persen. Jumlah tersebut sesuai dengan target maksimal KPU, yakni 25 persen angka golput.
"Ternyata jika dibandingkan jumlah pemilih dalam DPT dan yang menggunakan hak pilih mencapai 75,11%. Secara khusus kami mencapai. Terimakasih pada para relawan demokrasi yang sudah bekerja di seluruh Indonesia. Juga pada Sejuta Relawan Pengawas Pemilu yang juga berkontribusi pada hal itu,"kata Ketua KPU Husni Kamil Manik di KPU, Sabtu (10/05).
Ketua KPU Husni Kamil Manik menambahkan faktor menurunnya angka golput antara lain karena kampanye yang dilakukan para calon anggota legislatif. Sebelumnya, jajak pendapat Lingkaran Survey Indonesia memperkirakan angka golput mencapai 30-an persen. Di awal masa reformasi, golput pada pemilu 1999 mencapai 10 persen. Pemilu 2004 angka itu terus menanjak mencapai 23 persen. Sedangkan pada pemilu lalu, angka golput mencapai sekitar 29 persen.
Editor: Fuad Bakhtiar
