Bagikan:

AJI Jakarta: Prabowo dan Jokowi Manfaatkan TV Untuk Pilpres

KBR, Jakarta

NASIONAL

Selasa, 27 Mei 2014 13:00 WIB

Author

Luviana

AJI Jakarta: Prabowo dan Jokowi Manfaatkan TV Untuk Pilpres

jokowi, prabowo, media

KBR, Jakarta –  2 Calon presiden (Capres) Prabowo dan Joko Widodo dianggap memanfaatkan televisi dan frekuensi publik untuk Pemilihan Umum Presiden (Pilpres).

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dalam rilisnya menyebutkan bahwa Metro TV yang pemiliknya juga merupakan politisi dan pendiri Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh telah memanfaatkan frekuensi publik untuk memuluskan langkah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi-Jusuf Kalla .

Hal yang sama terjadi di televisi yang dikendalikan oleh Aburizal Bakrie dan Hary Tanoesudibjo. 2 pemilik media ini menggunakan  TV One, ANTV juga RCTI, MNC TV dan Global TV untuk kampanye Capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

“Selain melalui pemberitaan, televisi tersebut juga menyediakan program tayangan kepada calon presiden yang didukung oleh pemilik televisi. Seperti yang tampak pada kemunculan calon presiden Prabowo Subianto di acara Indonesian Idol di RCTI, Sabtu malam (24/5),” ujar Ketua AJI Jakarta, Umar Idris.

Umar  Idris menyatakan bahwa media seharusnya tetap netral dan independen sesuai dengan pedoman perilaku penyiaran yang dikeluarkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).  Program jurnalistik juga harus akurat, adil, berimbang dan tidak berpihak sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Dengan kondisi ini maka AJI Jakarta mengecam penyalahgunaan frekuensi publik yang dilakukan oleh pemilik media RCTI, MNC TV, Global TV, ANTV, TV One dan Metro TV.

AJI Jakarta menghimbau kepada pemilik dan pimpinan media tersebut untuk mematuhi Undang-Undang Penyiaran dan Undang-Undang tentang  Pers. Mereka juga mendesak KPI menjatuhkan hukuman yang lebih berat kepada pemilik media yang terbukti kembali melanggar aturan penyiaran dan menyalahgunakan frekuensi publik melalui pemberitaan maupun program non-berita.

AJI Jakarta juga mengajak para pekerja media untuk melawan intervensi para pemilik media yang memiliki afiliasi politik kepada salah satu calon presiden. Intervensi ini harus ditolak untuk menjaga independensi ruang redaksi.


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending