Bagikan:

12 Tahun Jaminan Pendidikan Anak Buruh, Kemendikbud: Itu Realistis

KBR68H, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menilai tuntutan buruh soal jaminan pendidikan anak buruh 12 tahun bisa terwujud. Bahkan anak buruh bisa gratis bersekolah.

NASIONAL

Jumat, 02 Mei 2014 09:09 WIB

Author

Ade Irmansyah

12 Tahun Jaminan Pendidikan Anak Buruh, Kemendikbud: Itu Realistis

buruh, demo, jakarta, jokowi

KBR68H, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menilai tuntutan buruh soal jaminan pendidikan anak buruh 12 tahun bisa terwujud. Bahkan anak buruh bisa gratis bersekolah.

Sekretaris Dirjen Dikti Kemendikbud, Haris Iskandar mengatakan jaminan pendidikan gratis itu bisa sampai tingkat perguruan tinggi. Pasalnya kata dia, anggaran yang ada di Kemedikbud sangat cukup untuk menutupi kebutuhan tersebut. Hanya saja kata dia, yang menyebabkan hal itu belum juga dilaksanakan ialah karena tuntutan politik penguasa yang sedang memimpin.

"Kalau dari segi anggaran sih memungkinkan, saat ini dari 20 persen dari anggaran APBN itu, 67 sampai 70 persen itu untuk gaji guru dan tunjuangan guru. Kita di Kementerian Pendidikan itu ada 80 Trilliun, kemudian bantuan siswa miskin itu merupakan bantuan prioritas nasional. Jadi dari 80 Trilliun di Kementerian pendidikan kita mengeluarkan sampai 9 Trilliunan untuk membantu siswa dari kelaurga miskin mulai dari SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi. Tidak ada lagi alasan biaya menjadi kendala dalam pendidikan,” ujarnya kepada KBR68H pada program Sarapan Pagi, Jumat (2/5).

Haris Iskandar menambahkan, program bantuan pendidikan keluarga miskin di tingkat perguruan tinggi kini sudah membantu sekitar 145 ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia.

Sebelumnya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dalam 10 tuntutannya di Hari Buruh kemarin adalah pemerintah menggulirkan wajib belajar 12 tahun dan beasiswa untuk anak pekerja sampai perguruan tinggi. Tuntutan yang sangat realistis untuk kondisi hari ini, karena pendidikan untuk anak kaum buruh selama ini menjadi kebijakan yang terpinggirkan.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending