Bagikan:

Sensus Pertanian 2013: Ratusan Ribu Pencacah Terjun ke Desa-desa

Lebih dari 240 ribu petugas pencacah diterjunkan ke desa-desa seluruh Indonesia dalam rangka Sensus Pertanian 2013. Hasil dari sensus ini akan menyajikan postur sektor pertanian Indonesia selama sepuluh tahun terakhir.

NASIONAL

Rabu, 01 Mei 2013 19:15 WIB

Sensus Pertanian 2013: Ratusan Ribu Pencacah Terjun ke Desa-desa

Sensus Pertanian 2013

KBR68H, Jakarta – Lebih dari 240 ribu petugas pencacah diterjunkan ke desa-desa seluruh Indonesia dalam rangka Sensus Pertanian 2013. Hasil dari sensus ini akan menyajikan postur sektor pertanian Indonesia selama sepuluh tahun terakhir.

Direktur Statistik Tanaman Pangan Holtikultura & Perkebunan (BPS), S. Happy Hardjo mengatakan, hasil sensus akan menentukan ketersediaan cadangan pangan dan kebutuhan impor pangan Indonesia pada tahun depan.

“Jadi kalau kita nanti memperoleh suplai dari Indonesia itu berapa untuk kebutuhan dalam negeri. Misalnya kita tahu beras yang diproduksi di Indonesia sekian juta ton. Setelah gambaran ini kita peroleh dari sensus, kita bisa tahu apakah kebutuhan dalam negeri sesuai dengan produksi dalam negeri. Kalau tidak tentunya kita harus jaga stabilitasi harga, dengan impor. Kalau memang nanti datanya surplus kita tak perlu impor, malah kalau surplusnya banyak kita bisa ekspor,” Direktur Statistik Tanaman Pangan Holtikultura & Perkebunan (BPS), S. Happy Hardjo.

Direktur Statistik Tanaman Pangan Holtikultura & Perkebunan (BPS), S. Happy Hardjo menambahkan, hasil sementara Sensus Pertanian tahun ini akan dipaparkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pidato kenegaraan 17 Agustus mendatang. Sedang hasil final dari sensus akan disampaikan pada awal tahun depan. BPS akan menghabiskan dana sebanyak Rp1,5 triliun lebih untuk program sensus ini. Sensus ini akan memuat data-data sektor pertanian, seperti luas lahan sawah dan perkebunan, jumlah populasi hewan peternakan, perikanan dan data usaha kehutanan.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending