Bagikan:

SBY Tak Pantas Terima Penghargaan Penegak Toleransi

Cendikiawan Frans Magnis Suseno menilai penghargaan penegak toleransi yang diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencederai korban kebebasan berkeyakinan di Indonesia.

NASIONAL

Sabtu, 25 Mei 2013 18:33 WIB

SBY Tak Pantas Terima Penghargaan Penegak Toleransi

sby, penghargaan toleransi ACF, portalkbr, Frans Magnis Suseno

KBR68H, Jakarta - Cendikiawan Frans Magnis Suseno menilai penghargaan penegak toleransi yang diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencederai korban kebebasan berkeyakinan di Indonesia.

Presiden SBY menerima penghargaan tersebut dari lembaga internasional The Appeal of Conscience Foundation (ACF). Guru besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara itu mengecam ACF karena memberikan penghargaan kepada SBY tanpa mengkonfirmasi orang-orang yang menjadi korban kekerasaan atasnama agama di Indonesia.

"Yayasan di Amerika itu, kurang ajar, memberi sebuah hadiah yang seakan-akan mengatakan, di Indonesia semuanya beres dalam hal kebebasan beragama, dan toleransi. Padahal tidak. Dan saya merasa tersinggung, mereka membuat itu tanpa sama sekali menghubungi pihak-pihak di sini yang menjadi korban," Kata Frans Magnis Suseno kepada KBR68H.

Cendikiawan Frans Magnis Suseno menambahkan, dia juga melayangkan surat protes kepada lembaga internasional yang bermarkas di Amerika Serikat tersebut.

Sebelumnya, lembaga internasional The Appeal of Conscience Foundation (ACF) berencana memberikan penghargaan kepada Presiden Yudhoyono karena dianggap aktif menggalakan perdamaian, demokrasi, dan toleransi. Sejumlah kalangan menolak pemberian penghargaan ini, lantaran eskalasi kasus diskriminasi terhadap minoritas di masa kepemimpinan SBY terus meningkat. Di antaranya adalah penutupan rumah ibadah dan pelarangan aktivitas beribadah.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending