Bagikan:

Petisi Tolak Penghargaan untuk SBY Capai 6500 Dukungan

Petisi untuk pembatalan penghargaan bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapatkan ribuan pendukung. Salah satu pencetus petisi online dari Change.org, Arif Abdull mengatakan, para pendukung berasal dari berbagai kalangan dari seluruh Indonesia.

NASIONAL

Jumat, 24 Mei 2013 08:35 WIB

Petisi Tolak Penghargaan untuk SBY Capai 6500 Dukungan

Petisi, Tolak Penghargaan untuk SBY, 6500 Dukungan

KBR68H, Jakarta- Petisi untuk pembatalan penghargaan bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapatkan ribuan pendukung. Salah satu pencetus petisi online dari Change.org, Arif Abdull mengatakan, para pendukung berasal dari berbagai kalangan dari seluruh Indonesia.

Dukungan yang disampaikan secara online itu menolak lembaga internasional di New York Amerika Serikat memberikan penghargaan World Stateman kepada SBY karena dianggap sebagai tokoh penegak kebebasan beragama dan bertoleransi.

"Jadi ini salah satu petisi kita yang memprotes penghargaan kita terhadap SBY. Sebelum-sebelumnya SBY sudah banyak mendapatkan penghargaan, tapi yang protes paling besar adalah yang ini. Jadi ini juga merupakan petisi yang sangat cepat perkembangannya, dalam waktu beberapa hari memperoleh ribuan tanda tangan, kemarin masih 5000, sekarang sudah mencapai 6500," kata Arif dalam keterangannya kepada wartawan.

Salah Satu pencetus petisi dari Change.org, Arif Abdull menambahkan, jumlah petisi tersebut ditargetkan bakal mencapai angka 50.000 dukungan.

Sementara Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan, penghargaan tersebut justru dapat memicu aksi kelompok intoleran terhadap kaum minoritas.

Sebelumnya, sebuah lembaga internasional bernama Appeal of Conscience Foundation (ACF) akan memberikan penghargaan World Stateman bagi Presiden SBY karena sosoknya yang dinilai sebagai penegak kebebasan beragama dan bertoleransi. Namun, sejumlah aktivis kemanusiaan menolak lembaga tersebut.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending