KBR68H, Jakarta - Pengamat Ekonomi, Yanuar Rizky menilai pemerintah tidak pernah serius menyelesaikan masalah subsidi BBM yang terus membebani Anggaran pemerintah.
Menurutnya, selama ini kebijakan BBM hanya menjadi alat politik, baik untuk mempertahankan pemerintahan maupun menjatuhkan pemerintah berkuasa. Saat ini, pemerintahan SBY justru memanfaatkan kebijakan kompensasi penaikan harga BBM untuk meraih simpati publik. Keperluannya untuk pemenangan pemilu 2014 mendatang.
"Sebetulnya yang sifatnya di luar pemerintahan memprovokasi pemerintahan naikkan BBM agar tidak populer, kenapa? Karena pasti resiko sosial terjadi suka atau tidak suka. Karena ini barang publik. Yang ada di pemerintahan SBY ini saya makan umpan ini tapi saya alihkan ke BLT. Politik juga,” kata Yanuar.
Sebelumnya, pemerintah berencana memberi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebesar Rp 150 ribu per bulan. Bantuan ini akan diberikan selama 4 bulan setelah harga BBM subsidi dinaikkan. Pemerintah akan mengusulkan penaikan BBM tersebut ke DPR dalam RAPBN Perubahan tahun ini.
Pengamat : Kebijakan BBM Hanya Alat Politik
Pengamat Ekonomi, Yanuar Rizky menilai pemerintah tidak pernah serius menyelesaikan masalah subsidi BBM yang terus membebani Anggaran pemerintah.

NASIONAL
Kamis, 09 Mei 2013 19:29 WIB


kebijakan bbm. alat politik, Yanuar Rizky
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai