Bagikan:

Pasokan Kurang, Kran Impor Daging Sapi Premium Kembali Dibuka

Kementerian Perdagangan akan kembali membuka kran impor daging sapi jenis premium. Pasalnya, kuota impor daging tahun ini yang mencapai 80 ribu ton masih dianggap kurang. Hal ini berdampak pada naiknya harga daging di pasaran.

NASIONAL

Selasa, 21 Mei 2013 14:33 WIB

Pasokan Kurang, Kran Impor Daging Sapi Premium Kembali Dibuka

Pasokan Kurang, Kran Impor, Daging Sapi Premium

KBR68H, Jakarta - Kementerian Perdagangan akan kembali membuka kran impor daging sapi jenis premium. Pasalnya, kuota impor daging tahun ini  yang  mencapai 80 ribu ton masih dianggap kurang. Hal ini berdampak pada naiknya harga daging di pasaran.

Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan mengatakan kuota impor daging  dibuka  untuk produk daging yang tidak bisa diproduksi dalam negeri. Gita Wirjawan tidak menyebut berapa jumlah penambahan kuota impor daging tersebut.

“Kuota sapi impor kan totalnya 80 ribu ton untuk tahun 2013. Terdiri dari 32 ribu yang sudah dipotong, 48 ribu yang bakalan. Nah, ini kan yang termasuk tipe-tipe premium, termasuk prime card, gitu-gitu kan sudah ada keterbukaan. Jadi, ngga perlu dipatok-patokin lagi. Jadinya ini saya rasa akan membuka paradigma ke depan, selama yang kita buka itu untuk tipe-tipe yang mutlak tidak bisa diproduksi di dalam negeri. Saya sih selalu berpikir, kalau tidak bisa diproduksi di dalam negeri, ya tdak usah dipatok-patokin, dan dibatas-batasin,” ujar Gita di Jakarta, Selasa (21/13).

Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan menambahkan, meski saat ini pemerintah kembali membuka kran impor daging, namun pemerintah tetap akan berupaya mengenjot produksi daging dalam negeri.

Harga daging sapi di pasaran saat ini masih tinggi sekitar Rp95 ribu rupiah per kilogram. Kalangan DPR sempat menyebutkan pemerintah akan menambah impor daging sapi sebesar tiga ribu ton dari Selandia Baru dan Australia.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending