KBR68H, Jakarta - Kasus korupsi yang melilit sejumlah kader politik dinilai menjadi penyebab menurunnya minat masyarakat berpartisipasi pada pemilukada dari tahun ke tahun. Ha ini diperkirakan akan berpengaruh pada Pemilu 2014 mendatang. Koordinator Nasional Pemilih Indonesia Jeirry Sumampauw mengatakan, rata-rata penurunannya sekitar 10 persen.
“Khususnya yang berkaitan dengan partai politik, lalu banyaknya partai yang melakukan korupsi dan tidak ada perbaikan signifikan dari satu pilkada ke pilkada lain, jadi orang memilih tetapi kok sama saja hidupnya. Meskipun memang faktor ini tidak terkait langsung dalam pemilu, tetapi hasil dari pemilu. Masyarakat bisa kita arahkan, kalau partainya tidak kerja baik, dan orangnya banyak korupsi, jangan pilih lagi,” kata Jerry.
Sebelumnya sejumlah daerah menggelar pemilukada menjelang Pemilu 2014. Dari pemilukada terlihat penurunan partisipasi, salah satunya pada Pilkada Jateng yang partisipasi publik hanya sekitar 50 persen dari total jumlah pemilih yang terdaftar. Sejumlah lembaga survei juga mencatat angka golput di Jawa Tengah sekitar 49 persen.
Editor: Antonius Eko
Partisipasi Publik di Pemilu bakal Turun 10 Persen
Kasus korupsi yang melilit sejumlah kader politik dinilai menjadi penyebab menurunnya minat masyarakat berpartisipasi pada pemilukada dari tahun ke tahun. Dipekirakan inipun akan berpengaruh pada Pemilu 2014 mendatang. Koordinator Nasional Pemilih Indones

NASIONAL
Kamis, 30 Mei 2013 13:58 WIB


pemilu, golput, parpol
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai