KBR68h, Jakarta – Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri memaparkan sejumlah alasan revisi asumsi makro Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013. Di antaranya, kelesuan pertumbuhan ekonomi global mengakibatkan harga komoditas ekspor Indonesia menurun. Kemudian, penurunan harga komoditas terutama tambang dan energi membuat pendapatan dari penerimaan pajak merosot tajam, serta pengeluaran subsidi dalam APBN meningkat.
“Pada saat yang sama, harga ICP lebih tinggi dibandingkan dengan asumsi APBN 2013. Harga ICP yang lebih tinggi dari asumsi APBN menimbulkan disparitas harga yang pada akhirnya mendorong kemungkinan peningkatan dari konsumsi BBM,” jelas Menteri Keuangan Muhammad Chatib Bisri di Gedung DPR.
Saat ini, Pemerintah bersama DPR sedang membahas perubahan asumsi makro dalam APBN Perubahan 2013. Pemerintah mengubah sebagian besar asumsi makro seperti pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya 6,8 persen direvisi menjadi 6,2 persen. Nilai tukar rupiah yang semula Rp 9.300 menjadi Rp 9.600 per dollar Amerika. Adapun inflasi dari 4,9 persen menjadi 7,2 persen. Pemerintah berharap proses pembahasan tersebut selesai paling lambat 17 Juni mendatang.
Editor: Anto Sidharta
Menkeu Chatib Paparkan Alasan Revisi Asumsi APBN-P 2013
enteri Keuangan Muhammad Chatib Basri memaparkan sejumlah alasan revisi asumsi makro Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013. Di antaranya, kelesuan pertumbuhan ekonomi global mengakibatkan harga komoditas ekspor Indonesia menurun.

NASIONAL
Senin, 27 Mei 2013 14:54 WIB


Menkeu Chatib, Revisi Asumsi, APBN-P 2013
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai