KBR68H, Jakarta- Aktivis perempuan meminta media tidak mengeksploitasi kehidupan pribadi perempuan yang terkait dengan kasus korupsi impor daging sapi.
Aktivis perempuan Tunggal Pawestri khawatir pemberitaan masalah pribadi justru akan mengaburkan fokus penyelidikan kasus tersebut.
"Kita mendukung segala upaya untuk mendapat pengakuan (dalam kasus impor daging sapi). Namun ketika sampai pada persoalan yang tidak prinsip, lalu itu menjadi konsumsi publik, seharusnya itu dikritisi," kata Tunggal Pawestri.
"Contoh, kita jadi tahu ada seorang perempuan yang terlibat kasus itu punya anak berapa, statusnya apa. Urusan pribadi itu kan jadi tersekspos. Lalu ada anak SMK yang juga identitasnya dieskpos dan akhirnya dimunculkan ke publik," ujar aktivis perempuan Tunggal Pawestri saat dihubungi KBR68H.
Sejumlah perempuan diduga menerima aliran dana dari kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Kasus itu menjerat bekas presiden PKS Lutifi Hasan dan orang dekatnya Ahmad Fathanah.
Bahkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK melansir ada lebih dari 40 perempuan yang terindikasi menerima aliran dana korupsi tersebut. Namun banyak media justru mengangkat sisi kehidupan pribadi perempuan-perempuan itu.
Editor: Agus Luqman
Media Diminta Tak Eksploitasi Pribadi Perempuan Seputar Fathanah-LHI
KBR68H, Jakarta- Aktivis perempuan meminta media tidak mengeksploitasi kehidupan pribadi perempuan yang terkait dengan kasus korupsi impor daging sapi.

NASIONAL
Minggu, 26 Mei 2013 11:12 WIB

Luthfi Hassan Ishaq, perempuan, Ahmad Fathanah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai