Bagikan:

LSI: Berseteru Dengan KPK, Pamor PKS Bisa Turun

Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperkirakan elektabilitas (tingkat keterpilihan) Partai Keadilan Sejahtera melorot menyusul konflik partai itu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

NASIONAL

Selasa, 14 Mei 2013 13:35 WIB

LSI: Berseteru Dengan KPK, Pamor PKS Bisa Turun

LSI, KPK, PKS, berseteru, pamor

KBR68H, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperkirakan elektabilitas (tingkat keterpilihan) Partai Keadilan Sejahtera melorot menyusul konflik partai itu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) Hendro Presetyo mengatakan, perkiraan beranjak dari jajak pendapat yang sebelumnya dilakukan LSI terhadap Partai Demokrat. Menurutnya, pamor partai politik yang terjerat kasus korupsi memiliki peluang terpuruk.

"Kalau kita bicara kemungkinan, belajar dari demokrat. Ketika isu masalah Nazaruddin terus menerus tampil, memang mengalami penurunan yang signifikan. Jadi kalau masalah PKS ini turun atau tidak, kalau masalanya terus menerus, ini juga berpeluang untuk turun," jelas Hendro saat dihubungi KBR68H.

Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) Hendro Presetyo menambahkan, PKS masih memiliki waktu sekitar 1 tahun untuk mendongkrak pamor lewat pemberitaan positif.

Menurutnya, jika perseteruan antara KPK dan PKS berlanjut maka bisa dimanfaatkan partai politik lain untuk mencuri suara dari partai berlambang bulan sabit kembar tersebut.

Sebelumnya, PKS melaporkan juru bicara KPK Johan Budi dengan tuduhan pencemaran nama baik ke kepolisian. Pelaporan ini menyusul pernyataan Johan ke media tentang aksi kader PKS yang menghalang-halangi penyidik saat akan menyita mobil tersangka korupsi, Luthfi Hasan Ishaaq di kantor DPP PKS. KPK menyatakan siap menghadapi gugatan PKS tersebut karena saat itu penyidik memiliki surat perintah penyitaan aset haram milik bekas Presiden PKS tersebut.

Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending