Bagikan:

Komnas Ham Minta Polisi BAP Ulang Semua Korban Perbudakan Kuali

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta Kepolisian memasukkan keterlibatan anggota polisi dan TNI pada kasus perbudakan di Tangerang, Banten dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

NASIONAL

Jumat, 10 Mei 2013 18:21 WIB

Komnas Ham Minta Polisi BAP Ulang Semua Korban Perbudakan Kuali

komnas ham, polisi, perbudakan, kuali, jakarta

KBR68H, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta Kepolisian memasukkan keterlibatan anggota polisi dan TNI pada kasus perbudakan di Tangerang, Banten dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Pasalnya, korban belum sepenuhnya bercerita tentang fakta keterlibatan anggota TNI dan polisi dalam BAP sebelumnya. Anggota Komnas HAM, Siane Indriani juga meminta, Kepolisian untuk mengembangkan kasus perbudakan ini dari keterangan warga sekitar pabrik.

"Saya mendapatkan kabar dari Pak Sobri, Lurah yang mendampingi korban. Mereka mengatakan bahwa besok akan ada tim dari Polresta Tangerang yang akan melakukan BAP ulang. Kalau yang di Lampung ya semuanya, kalau yang di Cianjur saya belum terima laporannya. Tapi yang jelas yang di Lampung, yang lari itu yang dua orang itu akan ditanya secara lebih detil. Teman-teman yang lain yang mengetahui keterlibatan oknum atau aparat yang selama ini dianggap ikut bagian dari termasuk yang membiarkan perbudakan itu di sana," ujar Siane saat dihubungi KBR68H.

Sementara itu, Juru Bicara Kepolisian Metro Jaya Rikwanto mengatakan, malam ini penyidik polisi dikirimkan ke Lampung untuk memintai keterangan tambahan mengenai keterlibatan aparat. Nantinya hasil keterangan tersebut akan dijadikan bahan dasar oleh pihak kepolisian untuk membuktikan keterlibatan tersangka, Yuki Irawan dan aparat yang melindunginya.

Sebelumnya, polisi berhasil membongkar praktik perbudakan di pabrik Kuali milik Yuki. Terbongkarnya kasus ini berawal dari kaburnya dua buruh pabrik tersebut.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending