KBR68H, Jakarta - Indonesia dinilai tak akan bisa lepas dari jerat produk impor kalau belum ke luar dari Organisasi Perdagangan Dunia WTO.
Direktur Eksekutif IGJ, M Riza Damanik mengatakan selama bergabung dengan WTO, lonjakan 100 persen produk pangan yang masuk ke dalam negeri. Menurutnya, Indonesia bisa lebih mengembangkan potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia jika keluar dari WTO.
"Tentu kalau kita membatasi impor itu akan memberikan lapangan pekerjaan di dalam negeri kita yang besar. Misalnya dalam sektor pengolahan. Lalu itu akan meningkatkan daya saing ekonomi nasional kita karena kegiatan hilirisasi itu akan bekerja dengan maksimal. Juga ini akan berdampak positif terhadap ekonomi rakyat karena kita akan semakin berdaulat di pasar domestik," ujar Direktur Eksekutif IGJ, M Riza Damanik saat dihubungi KBR68H.
Direktur Eksekutif IGJ, M Riza Damanik menambahkan ajang pertemuan WTO di Bali, menjadi momentum tepat untuk Indonesia bisa keluar dari organisasi itu. Sebelumnya Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah dalam pertemuan Konferensi Tingkat Menteri, WTO di Bali Desember mendatang. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berjanji Indonesia siap memperjuangkan pemberian fasilitas Bebas-Tarif Bebas-Kuota kepada negara miskin.
Keluar Dari WTO, Perekonomian Indonesia Bisa Maju
Indonesia dinilai tak akan bisa lepas dari jerat produk impor kalau belum ke luar dari Organisasi Perdagangan Dunia WTO.

NASIONAL
Jumat, 10 Mei 2013 20:14 WIB


wto, perekonomian, indonesia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai