KBR68H, Jakarta - Pengamat ekonomi mengingatkan pemerintah serius mencegah kebocoran anggaran negara (APBN) karena utang negara sampai saat ini sudah mencapai Rp 2 ribu triliun.
Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Sugiyono mengatakan, utang itu kebanyakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur negara. Jika pemakaian itu disalahgunakan, praktis proses pembangunan akan tersendat. Sementara Indonesia masih mengandalkan dana pinjaman untuk membangun negara.
"Utang itu harus diawasi dengan baik karena penggunaannya itu yang paling dikhawatirkan adalah APBN yang dibiayai utang untuk mempercepat pembangunan. Kalau utang itu dihentikan, maka kita nggak bisa membangun lebih cepat. Kalau itu dilakukan, penggunaaannya harus diawasi. Terutama kebocoran dari penerimaan APBN, kemudian itu dari belanja negara. Yang kita tahu itu banyak kebocoran, masalah korupsi. Dan itu harus diatasi dengan baik," kata Sugiyono dalam Sarapan Pagi KBR68H, Jakarta (22/5).
Pengamat Ekonomi dari INDEF Sugiyono menambahkan, selama ini anggaran negara kebanyakan didapat dari pajak. Sementara pajak ini kebanyakan juga dikorupsi. Jika korupsi ini tak terkendali, Indonesia diperkirakan akan bangkrut karena sumber pendapatan terbesar negara ini dari pajak.
Editor: Anto Sidharta
INDEF: Kurangi Utang, Pemerintah Harus Cegah Kebocoran APBN
Pengamat ekonomi mengingatkan pemerintah serius mencegah kebocoran anggaran negara (APBN) karena utang negara sampai saat ini sudah mencapai Rp 2 ribu triliun.

NASIONAL
Rabu, 22 Mei 2013 11:27 WIB


INDEF, Utang, Pemerintah, Kebocoran APBN
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai