Bagikan:

IBC : Eksekutif Dan Legislatif Enggan Hapus Praktik Calo Anggaran

LSM pemerhati anggaran Indonesian Budget Center (IBC) mengatakan upaya menekan maupun menghapus praktik calo anggaran belum terlihat di eksekutif maupun legislatif.

NASIONAL

Senin, 06 Mei 2013 12:23 WIB

Author

Ronny Rahmata

IBC : Eksekutif Dan Legislatif   Enggan Hapus Praktik Calo Anggaran

calo anggaran, korupsi

KBR68H, Jakarta - LSM pemerhati anggaran Indonesian Budget Center (IBC) mengatakan upaya menekan maupun menghapus praktik calo anggaran belum terlihat di eksekutif maupun legislatif. Direktur IBC Arif Nur Alam mengatakan  praktik calo ini diduga bakal makin marak menjelang digelarnya Pemilu 2014.

Bahkan menurut dia, praktik itu semakin terlihat dengan sikap DPR yang tertutup dalam setiap pembahasan anggaran. Namun IBC masih mengharap peran Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) untuk menekan praktik patgulipat tersebut.

"Saya kira ada harapan di BAKN untuk betul-betul bisa mengoptimalkan kerja mereka, meskikpun ada pertanyaan dari kita, jangan-jangan jeruk makan jeruk. Tapi kemudian aktor-aktor yang ada di BAKN dapat kita dapat berharap mensinergi advokasi yang ada di masyarakat sipil dengan orang-orang yang ada di BAKN. Karena kita lihat mereka sudah cukup efektif. Diantaranya mereka bisa merekomendasikan temuan mereka ke KPK,"jelas Arif Nur Alam kepada KBR68H.

Koalisi Untuk Akuntabilitas Keuangan Negara (KUAK Negara) sebelumnya mengingatkan terjadi penyimpangan penggunaan anggaran di DPR untuk kepentingan pemenangan parpol di Pemilu. Diprediksi DPR akan menutup akhir jabatan 2009-2014 dengan cerita buruk terkait pengawasan yang lemah dengan potensi korupsi yang semakin subur.

Bahkan Peneliti IBC Sri Nilawati, menilai kinerja DPR sebagai lembaga pengawasan semakin menurun menjelang Pemilu 2014. Dengan kondisi itu dikhawatirkan pengawasan akan berubah menjadi pembajakan dana politik Pemilu.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending