KBR68H, Jakarta - Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) menilai pembatasan BBM bersubsidi yang dibarengi kenaikan harga kurang tepat. Pasalnya menurut Pengurus DPP Hiswana Migas Didi Suryadi, jika harga BBM bersubsidi sudah dinaikkan maka pembatasan tidak perlu dilakukan. Menurutnya, kebijakan ini akan mempersulit masyarakat yang lokasi tempatnya bekerja jauh dan membutuhkan lebih banyak konsumsi BBM.
"Fungsi dari pembatasan itu apa sebetulnya, mengurangi subsidi lagi atau bagaimana. Kalau kaitannya dengan subsidikan sudah terpecahkan kemarin. Katanya mau dinaikkan harganya. Kalau mau dinaikan, naikkan saja. Nanti orang kan tinggal mengatur keuangan dia. Berarti mungkin nanti akan tumbuh lagi kenaikan gaji atau lainnya. Kan penyesuaian," ujarnya saat dihubungi KBR68H, sabtu (11/5)
Sebelumnya, pemerintah berencana membatasi konsumsi BBM bersubsidi tidak hanya untuk mobil pribadi tetapi juga sepeda motor. Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada Juli mendatang.
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengatakan rencananya konsumsi BBM bersubsidi untuk motor akan dibatasi hanya 0,7 liter per hari dan mobil hanya 3 liter per hari. Meski sudah membatasi konsumsi, pemerintah tetap mengusulkan kenaikan harga BBM.
Hiswana Migas: BBM Naik, Tapi Jangan Dibatasi !

NASIONAL
Sabtu, 11 Mei 2013 11:31 WIB


hiswana migas, bbm naik, danu mahardika, didi suryadi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai