KBR68H, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Haryono Umar mengaku kesulitan menyelidiki dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Ujian Nasional tahun ini. Haryono beralasan, pejabat pembuat komitmen dalam tender proyek berbiaya sekitar Rp 644 miliar itu kerap mangkir dari pemeriksaan. Namun, dia berjanji akan terus menyelidik dugaan korupsi tersebut.
"Kenapa yang dipilih yang harganya mahal? Kenapa harus sekian paketnya? Dugaan ada, petunjuk-petunjuknya ada. Tinggal apakah bukti mendukung atau tidak. Cuman, ini agak lama karena pihak yang kami periksa menghindar-hindar. Mereka yang berhubungan dengan tender, di antaranya adalah pejabat pembuat komitmen dan PT.Ghalia,"ujar Haryono Umar di Gedung Kemendikbud.
April lalu, Ujian Nasional tingkat SMA sederajat di 11 provinsi mesti tertunda. Pasalnya, perusahaan rekanan Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, PT. Ghalia tidak dapat memenuhi target pencetakan soal ujian. Mendikbud Muhammad Nuh beralasan, salah satu sebab keterlambatan pencetakan soal ujian negara adalah terlambatnya pencairan dana dari Kementerian Keuangan.
Editor:Anto Sidharta
Diperiksa Dugaan Korupsi UN, Pejabat Kemendikbud Menghindar
Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Haryono Umar mengaku kesulitan menyelidiki dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Ujian Nasional tahun ini. Haryono beralasan, pejabat pembuat komitmen dalam tender proyek berbiaya sekitar Rp 644 miliar itu kerap m

NASIONAL
Senin, 13 Mei 2013 18:42 WIB


Dugaan Korupsi UN, Pejabat Kemendikbud
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai