KBR68H, Jakarta – Aliansi Pers Asia Tenggara (SEAPA) menilai Indonesia sebagai negara paling tidak aman bagi wartawan di kawasan itu.
Direktur Eksekutif SEAPA, Gayathry Venkiteswaran mengatakan, kesimpulan ini ditunjukan oleh berbagai kasus kekerasan yang menimpa wartawan. Termasuk masalah kesejahteraan dan sulitnya membentuk serikat pekerja di perusahaan media.
Meskipun begitu, kata dia, kebebasan pers di Indonesia sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat jika dibanding dengan negara lain di Asia Tenggara.
“Sejak reformasi itu yang ancaman terhadap jurnalis itu bukan hanya dari pemerintah yah tetapi juga dari pemilik dan kita lihat, trend itu bukan hanya ada di Indonesia tetapi juga terjadi di negara-negara lain di Asi Tenggara. Jadi walaupun jurnalis lebih bebas, tapi mereka mengahadapi ancaman-ancaman yang datang dari corporate ataupun dari pemilik dan ini memberikan cabaran baru kepada jurnalis sebab iya berkaitan dengan kesejahteraan wartawan," kata Gayathry kepada KBR68H di Hotel Atlet Century, Jakarta (14/5).
Direktur Eksekutif SEAPA, Gayathry Venkiteswaran menambahkan, tantangan yang paling berat bagi wartawan saat ini justru datang dari pemilik perusahaan media massa sendiri.
Kata dia, wartawan lebih berani melawan atau mengkritisi pejabat negara ketimbang pemilik perusahaan media.
Editor: Nanda Hidayat
Di Asia Tenggara, Indonesia Nomor 2 Tidak Aman Bagi Wartawan
Aliansi Pers Asia Tenggara (SEAPA) menilai Indonesia sebagai negara paling tidak aman bagi wartawan di kawasan itu.

NASIONAL
Selasa, 14 Mei 2013 20:17 WIB


wartawan, seapa, gayathry, ade irmansyah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai