KBR68H, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan kompensasi dari kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak dialihkan ke peningkatan program sosial lainnya, seperti beasiswa dan jampersal.
Ketua Apindo Sofyan Wanadi mengatakan pilihan tersebut bisa ditempuh kalau DPR tidak menyetujui pengucuran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Selain itu, menaikkan subsidi kebutuhan pokok juga akan lebih mudah ketimbang menunggu persetujuan DPR.
"Ini kan belum tentu diterima DPR, maka harus dicari jalan keluar. Tapi kan saya usulkan kalau memang kalau memang BLT (BLSM) ini ga bisa, yang bentuk tunai dibikin bentuk yang bukan tunai. Seperti naikkannya raskinnya, naikkan aja beasiswanya, naikkan aja Jamkesmasnya, naikkan aja uang kepentingan lain. Sehingga hampir saja nanti sama tunai itu," ujar Sofyan saat dihubungi KBR68H di Jakarta, Rabu (22/5).
Ketua Apindo Sofyan Wanadi meminta pemerintah mengambil keputusan secepatnya. Sebab kata dia, ketidakpastian kenaikan harga BBM, telah membuat harga barang di pasar bergejolak.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengusulkan kepada DPR untuk menaikkan harga BBM bersubsidi mulai Juni mendatang. Harga BBM premium akan naik Rp 2000 atau menjadi Rp 6,500 per liter. Sedangkan solar bersubsidi naik Rp 1000 menjadi Rp 5,500 per liter. Usulan itu bisa direalisasikan jika pengucuran BLSM disetujui DPR.
Editor: Nanda Hidayat
Apindo: Bantuan Sosial Sebagai Kompensasi Kenaikan Harga BBM
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan kompensasi dari kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak dialihkan ke peningkatan program sosial lainnya, seperti beasiswa dan jampersal.

NASIONAL
Rabu, 22 Mei 2013 21:29 WIB


apindo, kompensasi, kenaikan bbm, portalkbr
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai