Bagikan:

93 Persen Anak-anak Menonton Iklan Rokok di Televisi

KBR68H, Jakarta - Komnas Perlindungan Anak mencatat, pada tahun ini sebanyak 93% anak di Indonesia melihat iklan rokok di televisi.

NASIONAL

Jumat, 31 Mei 2013 08:42 WIB

93 Persen Anak-anak Menonton Iklan Rokok di Televisi

anak-anak, iklan rokok, televisi

KBR68H, Jakarta - Komnas Perlindungan Anak mencatat, pada tahun ini sebanyak 93%  anak di Indonesia melihat iklan rokok di televisi. Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan,angka tersebut didapat dari hasil survei yang dilakukan terhadap 10 ribu anak di 10 kota besar di Indonesia. Pihaknya mengkhawatirkan dampak kepada anak yang dapat terpengaruh akibat terus menerus melihat iklan tersebut.

"50% nya itu adalah lewat luar, ada juga yang melihat dari 38% dari sponsor-sponsor seperti musik dan seterusnya.Itu artinya bahwa sekali lagi saya katakan bahwa iklan itu adalah untuk kalangan remaja" Kata Arist di Jakarta, kemarin.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menambahkan,pada 2007, pihaknya mencatat ada sekitar ribuan acara yang disponsori oleh industri rokok. Sementara berdasarkan penelitian WHO membuktikan bahwa 70 persen anak muda yang melihat iklan rokok terpengaruh untuk merokok. Indonesia sendiri menempati urutan ke 3 sebagai pengkonsumsi tembakau terbesar di dunia.

Ketua Komnas Pengendalian Tembakau Prijo Sidipratomo mengatakan, iklan rokok sangat mempengaruhi ketertarikan remaja dan anak untuk merokok. Penelitian membuktikan bahwa 70 persen anak muda yang melihat iklan rokok terpengaruh untuk merokok.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Ezki Suyanto mengatakan, meskipun iklan rokok hanya boleh ditayangkan di televisi melebihi jam 21.30, namun iklan rokok yang cenderung kreatif dan menujukkan nilai kebersamaan dan kepahlawanan dapat menarik remaja dan anak.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending