Bagikan:

WFA Diperpanjang Hingga 8 April, Menhub: Arus Balik Diprediksi Cukup Tinggi

"Perpanjangan WFA ini akan memberi fleksibilitas waktu bagi para pemudik untuk kembali ke kota masing-masing secara bertahap, sehingga dapat menekan lonjakan lalu lintas,"

NASIONAL

Senin, 07 Apr 2025 04:51 WIB

Author

Ken Fitriani

Perhubungan

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Terminal Giwangan Yogyakarta, Sabtu (5/4/2025). (FOTO: KBR/Ken).

KBR, Yogyakarta– Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang masa kerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) bagi ASN hingga 8 April 2025. Kebijakan ini diatur melalui Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 3 Tahun 2025, yang ditandatangani oleh Menteri PANRB Rini Widyantini pada Jumat (4/4/2025).

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi mendukung kebijakan tersebut karena dinilai strategis dalam mengelola arus balik Lebaran yang sedang berlangsung.

"Ya kita melihat memang ketika di h+2 lebaran, tanggal 2 tanggal 3 kita masih melihat masih ada peningkatan arus mudik. Sehingga dari situ kita mengevaluasi bahwa ada kemungkinan arus baliknya itu akan cukup tinggi," katanya di Terminal Giwangan Yogyakarta, Sabtu (5/4/2025).

Baca juga:

Menurutnya, perpanjangan WFA diharapkan dapat memberikan fleksibilitas bagi pemudik untuk kembali ke kota asal secara bertahap, sehingga mampu mengurangi lonjakan lalu lintas.

"Perpanjangan WFA ini akan memberi fleksibilitas waktu bagi para pemudik untuk kembali ke kota masing-masing secara bertahap, sehingga dapat menekan lonjakan lalu lintas," ujarnya.

Meski demikian, Menhub Dudy belum merilis data final jumlah pemudik tahun ini, termasuk perbandingan dengan tren arus mudik dan arus balik pada tahun sebelumnya.

"Kami memandang bahwa untuk WFA perlu diberlakukan supaya kita bisa mengurai akan terjadi kepadatan, tapi harapannya kepadatan itu tidak terlalu tinggi sehingga masyarakat bisa menikmati perjalanannya pulangnya dengan lebih nyaman," pungkasnya.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending