KBR, Banyuwangi – Kementerian Koordinator Maritim meminta Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengedepankan konsep sustainable ocean, yaitu pemanfaatan sektor kelautan secara berkelanjutan.
Menteri Koordinator Maritim, Rizal Ramli mengatakan, untuk mendorong hal tersebut, salah satunya adalah dengan meningkatkan penghasilan nelayan di darat dengan membuka kampung wisata berbasis nelayan. Menurutnya, pemerintah akan mengembangkan kampung wisata berbasis nelayan itu di 25 hingga 30 tempat di Indonesia. Salah satunya yaitu di Pelabuhan Muncar.
“Kita ingin sumber daya laut ini betul-betul digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kita, bukan rakyat negara lain, karena masa depan kita ada di laut. Sehingga kita perlu membuat kebijakan apa yang disebut sustainable ocean, atau laut yang berkelanjutan, supaya ada yang bisa diwariskan kepada generasi yang akan datang,” kata Rizal Ramli.
Menanggapi penunjukkan Pelabuhan Muncar sebagai bagian kampung wisata berbasis nelayan, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Narmoko Prasmaji mengatakan setuju dengan gagasan tersebut. Kata dia, kapal nelayan pelabuhan Muncar memiliki kekhasan tersendiri yang tak dimiliki oleh nelayan lain di Indonesia. Ornamen ukiran dan lukisan yang menghiasi perahu-perahu nelayan, ia nilai memiliki nilai wisata tersendiri.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan, konsep sustainable ocean yang dikombinasikan dengan wisata berbasis perkampungan nelayan selama ini juga menjadi bagian dari kerja pembangunan di Banyuwangi. Ia mengklaim, pembangunan pelabuhan selalu berpihak pada pemberdayaan nelayan lokal.
Editor: Sasmito Madrim