KBR, Jakarta– PT. Pertamina (Persero) menyatakan seluruh grup Pertamina Energy Trading Limited (PT. Petral) sudah memasuki proses likuidasi. Direktur Keuangan PT. Pertamina Arif Budiman mengatakan, Petral dengan dua anak perusahaan bernama Zambesi Investmen Ltd dan Pertamina Energy Service Ltd (PES) terus bergerak cepat agar dapat terlikuidasi penuh pada tahun ini.
“Untuk Zambesi dan Petral, itu kami tinggal menunggu tax clearence. Jadi kalau misalnya ada kewajiban dengan pemerintahan otoritas terkait, pajak terkait, di Hongkong terutama. Sementara satu yang masih ada, PES, masih ada utang piutang yang perlu diselesaikan di Singapura. Jadi grup Petral yang terdiri dari Petral, PES, dan Zambesi sudah masuk likuidasi semua,” kata Direktur Keuangan PT. Pertamina Arif Budiman di kantornya, Senin (04/04/16).
Arif mengatakan, Zambesi sudah mulai proses likuidasi sejak 17 Desember 2015, Petral sejak 1 Februari 2016, dan PES sejak 4 Februari 2016. Petral dan Zambesi yang berada di Hongkong sudah berada pada tahap tax clearence. Sementara itu, kata Arif, bulan ini Pertamina akan melaporkan posisi utang piutang PES dan kekuatan hukumnya agar dapat diputuskan langkah mengenai likuidasi penuh untuk PES di Singapura.
Konsultan Asing
PT. Pertamina menunjuk perusahaan likuidator untuk membantu proses likuidasi Pertamina Energy Service Ltd (PES) yang berada di Singapura. Direktur Keuangan PT. Pertamina Arif Budiman mengatakan, perusahaan likuidator itu akan membantu PES mengurus masalah utang piutang yang belum rampung.
“Terutama untuk Singapura ada perusahaan likuidator karena memang demikian adanya, untuk peraturan di negara terkait untuk memastikan lisence likuidator menangani likuidasi agar kewajiban dan tanggung jawab diselesaikan sebagaimana mestinya. Untuk di Singapura, kami telah menerbitkan utang piutang sejak Mei 2015 sejak proses wind-down,” kata Arif di kantornya, Senin (04/04/16).
Arif mengatakan, PES di Singapura mulai likuidasi formal pada 4 Februari 2016. Proses itu lebih cepat dari target Juni 2016. Proses likuidasi PES masih berada di tahap penyelesaian utang piutang. Arif berujar, bulan ini bulan ini Pertamina akan melaporkan posisi utang piutang PES dan kekuatan hukumnya kepada pemerintah agar dapat diputuskan langkah mengenai likuidasi penuh untuk PES di Singapura.
Hari ini, PT. Pertamina (Persero) menyatakan seluruh grup Pertamina Energy Trading Limited (PT. Petral) sudah memasuki proses likuidasi. Proses likuidasi Petral dan dua anak perusahaan bernama Zambesi Investmen Ltd dan Pertamina Energy Service Ltd (PES) terus dikebut agar dapat rampung tahun ini. Proses likuidasi Zambesi dan Petral tinggal menunggu tax clearence di Hongkong. Pada tahap itu, Petral dan Zambesi berkewajiban merampungkan seluruh permasalahan pajak di negara itu.
Sejak Mei 2015, Pertamina dengan mempertimbangkan rekomendasi dewan direksi dan komisaris, membubarkan Petral. Pada keputusan itu, Pertamina diberi waktu sampai April 2016 untuk menyelesaikan semua urusan pembubaran Petral dan pelimpahan tugasnya kepada Integrated Supply Chain (ISC). Tahun lalu, efisiensi karena pembubaran Petral mencapai USD 208,1 juta dari target USD 91,7 juta. Tahun ini, Pertamina menargetkan ISC mampu mencapai target efisiensi Rp 100 juta.