Bagikan:

Jokowi Perkuat Bappenas Dalam Penganggaran

"Banyak program-program pembangunan yang tidak optimum, waduk jadi, irigasi tidak jadi. Pelabuhan jadi, akses jalan tidak ada. "

BERITA | NASIONAL

Rabu, 13 Apr 2016 22:31 WIB

Jokowi Perkuat Bappenas Dalam Penganggaran

Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil. (Sumber: Setkab)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo memperkuat fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam perencanaan dan penganggaran. Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan, ini akan dituangkan dalam instruksi presiden yang akan dijalankan tahun depan.

Kata dia, langkah tersebut dilakukan agar target pembangunan tercapai lantaran terjadi sinkronisasi antara dua fungsi tersebut.

"Banyak program-program pembangunan yang tidak optimum, waduk jadi, irigasi tidak jadi. Pelabuhan jadi, akses jalan tidak ada. Setelah reformasi peran perencanaan itu menjadi sangat minimum yang diserahkan adalah perencanaan kepada K/L kemudian penganggaran nanti oleh Kementerian Keuangan, sekarang Presiden merasakan bahwa itu tidak optimum," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil   di kantor Presiden, Rabu (13/4/2016)

Sofyan Djalil menambahkan, Bappenas bakal berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam merencanakan program prioritas di tiap kementerian/lembaga serta daerah. Kata dia, Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar memfokuskan anggaran pada program prioritas.

"Kita lihat dulu program apa yang dilakukan, kemudian kita minta kepada k/l proposal mereka, dan daerah juga, nanti kita akan lihat anggarannya berapa besar yang ditentukan oleh Kemenkeu," ujar Sofyan.

Sementara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan inpres tersebut akan memperkuat peran Bappenas dalam melakukan monitoring program pembangunan.

"Kalau dulu, Bappenas itu hanya bekerja sampai dengan bulan April, setelah itu kan semua menjadi tanggung jawab Kemenkeu, sekarang dalam 12 bulan penganggaran ini Bappenas akan terus bersama-sama dengan Kemenkeu dan juga dilakukan koordinasi dengan masing-masing menko," kata Pramono Anung.

Presiden Joko Widodo berkali-kali mengingatkan untuk meninggalkan tradisi lama di mana perencanaan dan penganggaran kerap tidak sinkron. Hal ini berdampak serius pada tidak tercapainya target progam pembangunan.

"Penganggaran juga harus fokus, prioritasnya harus jelas, dan saya minta kualitas perencanaan, penganggaran betul-betul kita tingkatkan detilnya sehingga setiap kementerian lembaga bisa mengendalikan langsung perencanaan dan penganggarannya di kementerian dan lembaga masing-masing. Dan Bappenas, Kemenkeu seharusnya dicontoh agar sinergi ini betul-betul bisa kita laksanakan," kata Jokowi.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending