KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan kunjungan kerja ke Uni Eropa membuahkan hasil positif di sektor ekonomi. Jokowi mengklaim, negara-negara Uni Eropa memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kondisi dan kebijakan ekonomi Indonesia. Kata dia, komitmen kerjasama investasi yang dihasilkan mencapai 20,5 miliar dolar Amerika atau sekitar 269 triliun Rupiah.
"Kepercayaan kalangan bisnis negara-negara tersebut dan juga EU terhadap perekonomian Indonesia, kebijakan dereegulasi ekonomi disambut sangat positif. Total deal B to B yang saya catat, ini di luar kita, ada 20,5 miliar US Dolar" kata Jokowi di Halim Perdanakusuma, Sabtu (23/4).
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja selama lima hari ke empat negara di Uni Eropa yakni Jerman, Inggris, Belgia dan Belanda.
Jokowi menambahkan, rincian komitmen yang dibuat dengan empat negara yang dikunjungi meliputi sejumlah sektor. Di antaranya dengan Jerman, Indonesia bakal bekerja sama dalam pendidikan kejuruan (vocational training) untuk meningkatkan jumlah tenaga terampil. Sementara dengan Inggris, diperoleh komitmen kerja sama dalam bidang ekonomi kreatif.
"Inggris kita juga kerja sama satu saja yaitu di bidang kreatif economy, creatif industry yang nanti akan segera ditindaklanjuti oleh Badan Ekonomi Kreatif dan saya senang kemarin melihat 5 desainer muda Indonesia yang memajang produknya di departmen store besar di London" kata Jokowi.
Selanjutnya dengan Belanda, Indonesia melakukan kerjasama maritim dan pengelolaan air.
"Berkaitan dengan maritim dan pengelolaan air dan nantinya November PM Belanda akan berkunjung ke Indonesia dengan delegasi bisnis yang ada. Dengan Belgia kecepatan kita dalam menyelesaikan scoping papers CEPA sangat dihargai dan kita tinggal melanjutkan pada negosiasinya. " jelas dia.
Selain dari sektor ekonomi dan pendidikan, Jokowi menyebut Uni Eropa juga mengapresiasi peran Indonesia dalam perdamaian dunia. Kata dia, Indonesia dipandang mampu mengembangkan Islam yang moderat dan demokratis.
"Saat ini nilai islam yang damai, moderat, demokratis yang toleran telah menjadi aset diplomasi Indonesia di mata dunia" kata Jokowi.
Editor: Nurika Manan