KBR, Jakarta - Ilham Aidit mengutarakan kekecewaaanya atas "puisi" Taufiq Ismail di hadapan peserta Simposium Nasional Tragedi 1965. Menurut putra Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit ini, Taufik memperkeruh suasana simposium dengan puisi berkualitas rendah yang tidak berdasar.
"Saya tidak menduga seorang penyair seperti Taufiq Ismail yang membuat banyak syair lagu Bimbo yang begitu indahnya. Hari ini tidak lebih dari provokator picisan. Provokator picisan kan! 120 juta dibantai. Itu dari mana bicara begitu? Dan itu tidak layak dibicarakan ketika orang sudah cair," ujar Ilham kepada KBR usai simposium, Selasa(19/4/2016).
Pada sesi terakhir simposium sore tadi, Taufiq membacakan sebuah puisi. Tidak sampai semua bait ia bacakan, peserta sontak meneriaki dan memaksa penggagas Manikebu ini berhenti. Peserta menilai puisi tersebut memprovokasi. Dalam salah satu baitnya, ia bicara mengenai rezim komunis yang kejam dan melakukan pembantaian.
Editor: Damar Fery Ardiyan