KBR, Jakarta-
Federasi Serikat Guru Independen (FSGI) menerima sejumlah laporan terkait
pelaksanaan Ujian Nasional (UN)2016 tingkat SMA. Anggota Dewan Pertimbangan
FSGI, Doni Koesoema, laporan tersebut diantaranya terkait soal yang tertukar
dan tertundanya UN berbasis komputer. Meski demikian, kata dia, pihaknya masih
harus memverifikasi terlebih dahulu laporan-laporan yang sudah masuk ke FSGI.
"Jadi beberapa soal itu tertukar, tapi kita belum cek mata pelajaran apa
yang tertukar. Kemudian ada barcode untuk ujian cetak itu beda, tapi isinya
sama," jelasnya saat dihubungi KBR, Senin(4/4)
Meski demikian, Doni mengatakan pelaksanaan UN tingkat SMA tahun ini lebih baik
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu terlihat dari distribusi soal
yang tidak terlambat dan persiapan UN berbasis komputer yang lebih matang. Termasuk
diantaranya simulasi jika ada gangguan listrik pada saat pelaksanaan UN
berbasis komputer.
Sebanyak 3.302.673 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) di Tanah Air mengikuti Ujian Nasional (UN) pada hari ini, Senin (4/4/2016).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim pelaksanaan UN pada 2016 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Itu karena sekolah peserta UN berbasis komputer pada tahun ini lebih banyak. Jika sebelumnya hanya 594 sekolah, tahun ini sebanyak 4.402 sekolah atau sekitar 927.000 siswa mengikuti UN Berbasis Komputer. Sisanya masih menggunakan UN berbasis kertas.
Editor: Malika