Bagikan:

Buntut Rusuh, Kepala Penjara Banceuy Bakal Dicopot

"Dan dia ini akan dia tarik, kita cabut, tidak lagi jadi KPLP dan staf, kita ganti. Sedang dicari siapa yang baik di situ,”

BERITA | NASIONAL

Selasa, 26 Apr 2016 22:31 WIB

Author

Dian Kurniati

Buntut Rusuh, Kepala Penjara   Banceuy Bakal Dicopot

Petugas kebakaran memadamkan api yang membakar bangunan Lapas Klas II A Banceuy Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/4). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta– Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyatakan kepala penjara  Banceuy dan beberapa staf yang dianggap bertanggung jawab dalam kerusuhan di Sabtu pekan lalu, akan dimutasi. Yasonna mengatakan, mereka adalah orang yang terlibat dalam penganiayaan seorang narapidana, sehingga menimbulkan kemarahan napi lainnya dan berujung kerusuhan.

Meski demikian, kata Yasonna, kementeriannya akan menunggu hasil pemeriksaan kepolisian terkait dugaan penganiayaan itu.

“Ya kita serahkan dulu pada dulu ke polisi, jangan kita mendahului. Kita serahkan pada ahlinya. Secara internal, saya sudah mengirim inspektorat. Jangan saya campuri urusan polisi. Biarlah nanti kalian dengar apa polisi bilang. Ada indikasi dugaan melakukan kekerasan, empat orang, ya biarlah disidik oleh polisi. Dan dia ini akan dia tarik, kita cabut, tidak lagi jadi KPLP dan staf, kita ganti. Sedang dicari siapa yang baik di situ,” kata Yasonna di kantornya, Selasa (26/04/16).

Yasonna mengatakan, kementeriannya masih menunggu hasil pemeriksaan polisi sebelum memberikan sanksi untuk kalapas dan stafnya. Kata dia, sanksi itu akan disesuaikan dengan kesalahannya.

Dia berujar, kementeriannya juga tengah berupaya mengurangi kuota penghuni di lapas, karena penghuni di hampir semua penjara  sudah melebihi kapasitas. Dia berujar, situasi lapas yang sumpek akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan mempengaruhi psikologi napi. Selain itu, kata dia, sistem keamanan penjara juga akan diperbaiki untuk mencegah kerusuhan serupa terulang.

Provokator Kerusuhan   Dipindahkan

Menteri   Yasonna Laoly    memindahkan narapidana di lembaga permasyarakatan khusus narkoba yang menjadi provokator kerusuhan. Yasonna mengatakan, ada bandar di dalam lapas yang memprovokasi temannya agar membuat kerusuhan.

Dia berujar, kerusuhan itu untuk menutupi bisnis perdagangan narkoba yang masih ada di lapas.

“Di dalam dunia begitu, kalau mengaku,  Si anu di dalam, habislah mati dia di dalam. Jangan kalian ini hitam-putih saja. Persoalannya kompleks deh. Ini dunia antah berantah di dalam. Kita berhadapan dengan manusia-manusia dengan segala kompleksitas. Ada juga bandar. Saya sudah bilang, coba cari itu siapa itu di dalam yang potensial, kita minta kerja sama dengan BNN. Pindahkan lah itu, tarik ke mana. Yang kami takutkan, para bandar yang di dalam melakukan provokasi untuk supaya kami stop. Jangan lagi lakukan,” kata Yasonna di kantornya, Selasa (26/04/16)

Yasonna mengatakan, sindikat perdagangan narkoba di lapas sangat komplek dan melibatkan banyak pihak, termasuk sipir. Sehingga, ujar Yasonna, kementeriannya akan menyelidiki keterlibatan sipir yang menjadi bagian dalam perdagangan narkoba itu. Sebagai bukti komitmennya, dia menceritakan pernah memecat sipir secara tidak hormat karena menyimpan ekstasi di rumahnya.

Selain dari segi penjual, kata Yasonna, bisnis perdagangan narkoba juga didorong oleh banyaknya penghuni lapas yang menjadi konsumen. Sehingga, pengguna narkoba itu perlu direhabilitasi. Namun, kata dia, anggaran untuk merehabilitasi napi narkoba sangat minim. Kata dia, anggaran rehabilitasi tahun ini hanya cukup untuk lima ribu orang, sedangkan pengguna yang memerlukan rehabilitasi mencapai 61 ribu.

Pada Sabtu pekan lalu, terjadi kerusuhan hingga berujung pembakaran gedung di Lapas Kelas II A Banceuy, Bandung. Saat itu, ratusan napi melempari petugas sesaat setelah pintu sel dibuka. Kemudian, mereka merusak bagian gedung administrasi dan membakar hampir seluruh bangunan itu. Kerusuhan itu dipicu oleh meninggalnya seorang napi bernama Undang Kosim yang diduga akibat dianiaya petugas lapas.

Editor: Rony Sitanggang 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending