KBR, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor hasil perikanan Indonesia, terutama ikan tangkap sepanjang tahun ini stabil. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, kontribusi hasil perikanan dan kelautan berada pada kisaran 12-15 persen dari ekspor sektor pertanian. Meski begitu, kontribusi ekspor terbesar justru disumbang komoditas rumput luat, bukan ikan tangkap.
“Sejauh ini, ikan tangkap hasil perikanan stabil. Ya naik dan turun. Karena dari sektor perikanan yang lebih mendorong memang rumput laut saat ini. Kita belum lihat dampaknya. Kalau saya lihat, masih mix lah, naik dan turun. Masih belum ada tren naik atau turun,” kata Sasmito di kantornya, Jumat, 15 April 2016.
Sasmito mengatakan, pangsa ekspor hasil perikanan terbesar adalah Jepang, terutama untuk tuna dan udang. Dia berujar, ekspor komoditi ikan tangkap itu tidak mengalami tren naik atau turun sejak lima tahun terakhir.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mendengar keluhan dari pengusaha penangkap ikan di Maluku dan Sulawesi Utara tentang produksinya yang menurun. Penurunan hasil tangkapan ikan itu disebut karena kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang memberlakukan sertifikasi kapal dan memoratorium kapal eks asing, juga pelarangan cantrang.
Editor: Damar Fery Ardiyan