KBR, Jakarta- Pihak Istana mengaku sulit memenuhi tuntutan perempuan-perempuan Kendeng penolak pabrik semen di Rembang. Kepala Staf Presiden (KSP) Teten Masduki beralasan investasi dan pembangunan pabrik sudah berjalan. Ia menghimbau demo dihentikan lantaran pemerintah telah memahami duduk persoalan dan aspirasi warga Kendeng.
"Cuma
karena opsi dari mereka memang nggak mudah bagi kita untuk memutuskan.
Namanya juga investasinya sudah jalan, pembangunannya sudah jalan. Jadi
ini harus dikaji serius oleh pemerintah. Kalau ada opsi-opsi lain,
mungkin jauh lebih mudah menyelesaikannya," kata Teten di kompleks
Istana, (13/4/2016)
Teten Masduki mengaku telah
bertemu dengan para perempuan Kendeng dan mendengarkan tuntutan mereka.
Namun, Teten belum meneruskan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo
termasuk keinginan untuk bertemu langsung dengan RI1.
"Kemarin
saya mau sampaikan tapi nggak sempat. Jadi Saya hanya berjanji ke
mereka untuk menyampaikan pesan untuk bertemu dengan Presiden, jadi
belum menjanjikan apakah presiden akan menerima atau tidak" ujar dia.
Editor: Dimas Rizky