Bagikan:

Situs Diblokir, Dakwatuna Pertimbangkan Upaya Hukum

Redaksi Dakwatuna bakal mempertimbangkan upaya hukum terkait pemblokiran puluhan situs yang dianggap radikal.

BERITA | NASIONAL

Senin, 06 Apr 2015 12:31 WIB

Author

Nurika Manan

Situs Diblokir, Dakwatuna Pertimbangkan Upaya Hukum

ilustrasi

KBR, Jakarta – Redaksi Dakwatuna bakal mempertimbangkan upaya hukum terkait pemblokiran puluhan situs yang dianggap radikal. 

Namun Pimpinan Redaksi Dakwatuna Syaiful Bahri mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan pula bagi pihaknya untuk melakukan mediasi dengan pemerintah terkait penyelesaian kasus ini. Hingga kini, Syaiful masih mempertanyakan dan meminta penjelasan langsung dari pemerintah soal alasan pemblokiran situsnya.

“Sampai saat ini juga masih menjadi kajian kami, termasuk kami sudah menghubungi beberapa pengacara untuk meninjau dari sisi hukumnya seperti apa. Apakah ada pelanggaran hukum atau seperti apa,” jelas Syaiful kepada KBR, Senin (6/4/2015). 

“Tapi juga tidak menutup ruang untuk mediasi dan komunikasi dengan instansi terkait, menyelesaikan ini dengan baik-baik. Kami ini diblokir, tapi kami malah tahunya dari orang lain. Kalau bahasa kasarnya, kami dianggap bersalah tapi tahunya dari orang lain, bukan diberitahukan, ini lho konten Anda ada kesalahan ini,” tambahnya. 

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memblokir 19 situs yang dianggap menyebarkan paham radikal dan terorisme atau mengarah pada simpatisan radikal. 

Pemblokiran ini bermula dari laporan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT. Lembaga ini melaporkan 22 situs yang dianggap bermuatan radikal. Namun Kepala BNPT Saud Usman Nasution tidak mau disalahkan atas pemblokiran tersebut. 

Kata dia, lembaganya hanya bertugas melaporkan situs yang mengancam keamanan dengan menyebarluaskan propaganda kebencian. Sementara kewajiban memberitahukan pemilik situs untuk menghapus muatan radikal tersebut, menjadi ranah Kemenkominfo.

Editor: Antonius Eko  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending