KBR, Jakarta - Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal menyatakan intensitas serangan pasukan yang dipimpin Arab Saudi di Yaman mulai ditingkatkan mulai hari ini.
"Koalisi yang melakukan (ledakan) itu. Kami mendapat informasi dari sejumlah sumber, serangan terhadap berbagai sasaran di sekitar Sanaa terus ditingkatkan," kata Iqbal saat diwawancarai KBR, Selasa (21/5/2015).
Serangan pasukan koalisi ini akan dilakukan di wilayah sekitar Sanaa. Karena itu, Kemenlu mengimbau WNI di Yaman untuk segera meninggalkan Yaman, karena situasi keamanan di sana tak bisa diprediksi.
"Karena itu sejak semula kita terus mengimbau kepada WNI untuk evakuasi. Kita sudah tiga kali mengevakuasi, namun masih ada saja WNI yang tidak mau keluar," tambahnya.
Sebelumnya, seratusan Warga Negara Indonesia di Tarim, Yaman masih bertahan usai serangan bom yang meledak tak jauh dari KBRI di Sanaa. Salah seorang mahasiswa Indonesia, Imam Rahmatullah mengatakan, situasi di Tarim saat ini masih kondusif karena konflik belum menjalar ke daerah tersebut. Meski begitu, sudah 70 persen WNI di Tarim yang dipulangkan ke tanah air.
Kata dia, sisa WNI yang bertahan merupakan pelajar dan mahasiswa yang tengah melaksanakan ujian. Menurutnya, mereka akan pulang bulan depan bilamana situasi di Yaman tak kunjung membaik.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Serangan Pasukan Koalisi Mulai Ditingkatkan Hari Ini
"Koalisi yang melakukan (ledakan) itu. Kami mendapat informasi dari sejumlah sumber, serangan terhadap berbagai sasaran di sekitar Sanaa terus ditingkatkan,"

Suasana ruangan Kedutaan Besar Republik Indonesia setelah terkena serangan udara di Ibukota Yaman, Sana'a, Senin (20/4). ANTARA FOTO
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai