KBR, Jakarta- Komisi Pertahanan DPR meminta pemerintah untuk sementara tak menerima hibah alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR, Hanafi Rais mengatakan proses hibah yang menyebabkan terbakarnya pesawat F-16 dari Amerika Serikat harus terlebih dulu dievaluasi. Jika hibah berikutnya kurang meyakinkan, seharusnya tak diambil.
“Sehingga dalam hibah itu ya memang prosedurnya agak berbeda dibanding jika beli langsung. Kejadian kemarin memberi pelajaran pada kita, kalau menerima barang hibah tentu harus selektif. Mungkin selama ini baik-baik saja,” kata Hanafi Rais di kantornya, Jumat (17/4/2015).
Pesawat F-16 milik TNI terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/4/2015). Pesawat tersebut merupakan hibah dari Amerika Serikat. Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Agus Supriatna mengatakan meski baru didatangkan, pesawat tersebut diproduksi tahun 1980-an.
Menurut Hanafi, insiden tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi pemerintah untuk membangun industri pertahanan nasional.
Editor: Antonius Eko